Senin, 08 Maret 2010

taman hutan raya

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam yang ditujukan untuk mengoleksi tumbuhan dan/atau satwa alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Indonesia telah menetapkan luas Taman Hutan Raya sebesar 237.373,50 hektar yang tersebar di 11 lokasi, antara lain: Sumatra, Jawa Barat, JawaTimur, Kalsel, Bali, Sulawesi, dan NTT (Arief, 2005 : 75).Hutan Konservasi Gunung Betung atau lebih dikenal dengan nama Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman ( Tahura War ) merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Propinsi Lampung. Dijadikannya hutan ini sebagai hutan konservasi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 408 tahun 1993. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2001, pengelolaan kawasan hutan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Propinsi dengan Surat Keputusan Gubernur No. 3 Tahun 2001. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang ditugaskan mengelola hutan ini adalah UPTD Taman Hutan Raya Wan Abdurahman (Dephut, 2007 : 2).

Letak kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman terletak disebelah barat Kotamadya Bandar Lampung, secara administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat dan Tanjung Karang Barat (Kotamadya Bandar Lampung), Kecamatan Padang Cermin, Way Lima, Kedondong dan Gedung Tataan, Kabupaten Lampung Selatan (Dephut, 2007 : 2).

Luas Gunung Betung Tahura WAR adalah 900 Ha. Secara geografis Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman terletak pada 050 .18 sampai 050.29’ LS dan 1050.02’ sampai 1050.14’ BT. Iklim pada kawasan ini adalah iklim tipe B dengan curah hujan sebesar lebih kurang dari 1.106 mm/tahun (BPP Stasiun Pengamatan Padang Cermin, Lampung Selatan). Topografi kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman ini adalah sebagian kecil datar sampai landai dan sebagian besar bergelombang sampai dengan bergunung-gunung dengan ketinggian 1240 - 1681 m dpl (Dephut,2007 : 2).

Kawasan ini memiliki tipe iklim B menurut klasifikasi iklim Schmitd-Ferguson. Rata-rata jumlah hari hujan berkisar antara 4,7 hari/bulan (September) sampai 17,8 hari/bulan (Januari), dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 20,8 oC – 22,5 oC. Secara hidrologis Tahura WAR berperan sebagai cathcmen area (serapan air) bagi daerah Bandar lampung dan sekitarnya. PDAM Way Rilau memanfaatkan sumber air dari daerah ini. Berdasarkan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), Tahura WAR termasuk kedalam DAS Way Sekampung. Selain itu juga terdapat 64 buah air terjun di kawasan ini, diantaranya air terjun Pantries, Fajar Bulan, Talang Mulya, Talang Curup, Talang Mesir, Talang Teluk, Talang Rabun, Sinar Tiga, Bidadari, dan Penyarian (Dephut,2007 : 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar