Senin, 10 Mei 2010

KEWIRAUSAHAAN (Materi)

KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian Kewirausahaaan
Berasal dari kata:
Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur.
Swa yang berarti sendiri.
Sta yang berarti berdiri.
Usaha yang berarti kegiatan produktif.

Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan bisnis dengan memanfatkan peluang-peluang untuk menciptakan bisnis baru dengan pendekatan yang inovatif sehinggga bisnis yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan dan persaingan (Yusup, 1998). Wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha baik yang dikelola sendiri atau yang dikelola orang lain. Contoh wiraswasta diataranya berdagang, pengusaha, atau orang yang bekerja diperusahaan swasta.

Kata kunci dari kewirausahaan
1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan bisnis sendiri
3. Memanfaatkan peluang
4. Menciptakann bisnis baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri

Karakteristik Wirausahawan (Harper, 1991)
a. gemar mencari peluang,
b. berorientasi kedepan,
c. komit untuk selalu menjadi yang terbaik,
d. market driven dan customer oriented (menggerakkan pasar dan oreintasi konsumen),
e. menghargai karyawan,
f. realitas,
g. tidak mudah bosan,
h. ulet/pantang menyerah,


Menurut Hellriegel dan John W. Slocum (1992) karakteristik wirausahawan:
Personal Atribut yang terdiri dari keinginan untuk maju, ingin independent, tidak ingin bekerja pada organisasi besar, mempunyai ambisi, percaya diri, orientasi ke masa depan, mengharapkan penghasilan besar, berani berkorban dan toleran erhadap sesuatu yag elum jelas.

Sikap (Behavior) diantaranya memiliki ketrampilan teknik, rela mendelegasikan, bekerja keras (hard-working), berorientasi pada tugas (task-oriented), pemimpin yang efektif, berinisiatif sendiri, akuntan yang baik, mempunyai keyakinan dan metode, dapat dipercaya/diandalkan.

Seorang wirausahawan dapat dilahirkan, dicetak atau karma lingkungan
1. Dilahirkan, seorang wirausahawan yang muncul karena memiliki bakat sebagai wirausahawan sejak lahir
2. Dicetak, seorang wirausahawan yang uncul sebgai hasil dari pendidikan, pelatihan
3. Lingkungan juga dapat membentuk seseorang menjadi wirausahawam
4. Seorang wirausahawan dapat juga muncul karena bakat selanjutnya dibentuk melalui pendidikan/latihan, mereka selalu berhubungan dengan lingkungan bisnis.

Manfaat mempelajari wirausaha akan memberikan pilihan karier untuk berperan menjadi wirausahawan, wiramanager, wirakaryawan, ultramanager, pendidik/konsultan. Wirausahawan adalah orang yang menjalankan bisnisnya sendiri.
Wiramanager adalah orang yang memiliki kemampuan wirausahawan tapi menjalankan bisnis orang lain.
Wirakaryawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk wirausahawan tetapi memilih untuk bekerja disuatu perusahaan atau organisasi.
Ultramanager adalah seseorang yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan/wiramanager untuk membentuk suatu tim manajemen yang tangguh yang terdiri dari para usahawan/wiramanajer dan para pakar untuk memulai menjalankan manajemen bisnis yang besar dan kompleks.
Pendidik/konsultan adalah orang yang mempelajari kewiraushaan tetapi bukan untuk menjadi pelaku yang berhubungan dengan kewirausahaan, melainkan untuk pendidikan atau menganalisis sesuatu yang membutuhkan pengetahuan tentang kewirausahaan.

10 aturan prinsip managemen ‘Walton’
1. komit dan yakin terhadap bisnis yang dijalani
2. berbagi keuntungan dengan partner dan karyawan
3. motivasi, berikan tantangan dan lakukan penilaian terhadap partner dan atau karywan
4. jalin hubungan komunikasi yang baik
5. hargai rekan kerja/karyawan
6. rayakan keberhasilan perusahaan
7. dengarkan setiap orang dan berikan mereka untuk mengungkapkan
8. lampaui harapan pelanggan
9. kendalikan pengeluaran
10. tampil beda

Gerakan Nasional Kewirausahaan Indonesia
Tujuan
1. Menumbuhkan kesadaran dan orientsi kewirausahaan yang kuat kepada masyarakat
2. Meingkatkan jumlah wirausahawan yang berkuaitaas, handal, tangguh dan ungul
3. Mewujudkan kemampuan pengusaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
4. Memberdayakan semangat sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat terutama generasi muda.

Asas Pokok Kewirausahaan Dalam GNMK Idonesia:
1. kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian,
2. kemampauan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko,
3. kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif,
4. kemampuan untuk bekerja secara teliti, tekun dan produktif,
5. kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berdasarkan etika bisnis yang sehat.

Petunjuk Singkat Untuk Berwirausaha
Usaha wiraswasta: pendayagunaan potensi pribadi yang dinamis dan kreatif, berencana, terorganisir, dinamis, terarah pada keuntungan/profit.

Langkah-langkah merintis usaha: memilih bidang usaha, memulai suatu usaha, mengorganisir perusahaan secara efektif, meningkatkan produksi dan memperbesar perusahaan, mengatasi persaingan, Memasarkan barang/jasa secara efektif.

Memilih Bidang Usaha
Dalam memilih bidang usaha diperlukan analisis dengan memperhatikan factor-faktor: keuntungan, permintaan konsumen, modal keuangan, resiko, tenaga kerja, bahan baku/bahan mentah, kemampuan pengelolaan, persaingan, peralatan dan fasilitas, prospek usaha dimasa depan, peraturan pemerintah yang ada, pemasaran hasil produksi dan kondisi masyarakat.

Memulai Usaha
- Mulai dari yang kecil-kecil dulu, hal ini berguna untuk memperkecil resiko kegagalan, mendayagunakan modal, memantapkan strategi usaha.
- Menggunakan modal milik sendiri.
- Mengadakan perhitungan secara teliti tentang kemungkinan keuntungan dan kerugian.

Sukses memulai usaha (Herper, 1991)
1. Ada peluang yang sangat solid.
2. Memiliki kemampuan dan keahlian untuk bidang usaha yang ditekuni.
3. Pendekatan yang benar dalam menjalankan bisnis.
4. Memiliki dana yang cukup utuk memulai dan mengoperasikan bisnis sehingga dapat berdiri sendiri.

9 syarat sukses dalam memulai bisnis (Bygrave, 1997)
1. Founders (penemu). Setiap memulai suatu perusahaan harus memiliki wirausahawan yang berkwalitas.
2. Focused (sasaran) adalah peluang pasar dengan spesialisasi.
3. Fast (cepat). Mengambil keputusan dan mengimplementasikannya dengan cekatan.
4. Flexible (fleksibel). Bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan.
5. Forever-innovating (inovasi terus menerus).
6. Flat (rata) sebaiknya sedikit lapisan manajemen.
7. Frugal (hemat, sederhana). Menekan biaya tapi produktivitas tetap tinggi.
8. Friendly (akrab) dengan pelanggan, pemasok, karyawan.
9. Fun (gembira) gembira menjadi bagian dari perusahaan.

Mengorganisir Usaha Secara Efektif:
- Memilih staf pimpinan yang cakap, mampu bekerjasama dan mampu menggerakkan pegawai untuk bekerja secara efisien.
- Mendeskripsikan dan mengklasifikasikan pekerjaan (antara pekerjaan managerial dan pekerjaan teknis).
- Mengerjakan pekerjaan yang dirasakan tak dapat dikerjakan orang lain, sedangkan pekerjaan yang kecil-kecil diserahkan orang lain.
- Membangkitkan gairah dan kesenangan bekerja para pegawai.
- Membangun ‘staf morale’ dan hubungan yang baik antar petugas dan dengan para pelanggan.
- Memilih pegawai yang benar-benar cakap dan membagikan tugas yang sesuai dengan kecakapannya.
- Membangun ikatan pengertian dengan semua staf untuk sama-sama memperbesar uang masuk dan memperkecil ongkos-ongkos pengeluaran.

Meningkatkan dan memperbesar usaha
- Sedapat mungkin menyisihkan keuntungan untuk menambah modal usaha.
- Memanfaatkan dana penyusutan yang belum terpakai untuk memperbesar modal.
- Usahakan penjualan secara kontan atau dengan tempo pendek.
- Barang-barang yang tak terpakai dijual atau disewakan untuk menambah modal.

PERSAINGAN
5 Kekuatan Persaingan (Michael Porter, 1985)
1. Ancaman dari pendatang baru,
2. Ancaman dari barang atau jasa substitusi,
3. Kekuatan tawar menawar dari pemasok (suplayer),
4. Kekuatan tawar menawar dari pembeli,
5. Persaiang diantara para pesaing yang ada,
Pada intinya menjadikan persaingan sebagai alat untuk berfikir dan bertindak lebih maju.



Cara Mengatasi Persaingan:
1. Mengerjakan barang produksi secara efisien dan berkualitas tinggi.
2. Perbaikan cara berusaha yang dapat mendatangkan untung lebih besar.
3. Meningkatkan pelayanan ekstra.
Menurut Peter (1985) cara mengatasi persaingan yaitu dengan produk yang berbeda, keunggulan yang berbeda, fokus pada segmen pasar tertentu yang dapat dikuasai.

Memasarkan barang secara efektif
- Memasang iklan atau etalase
- Memperbaiki kwalitas pribadi para pelayan
- Seni mencari pembeli ‘angsuran’, ‘kredit’, ‘ngebon’
Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan cara kredit: Cara pembayaran, Bukti kekayaan yang diberi kredit, Watak orang yang diberi kredit, Efisiensi bagi perusahaan.

3 Komponen Perencanaan Bisnis
1. Konsep bisnis
a. Penjelasan dari produk atau jasa.
b. Identifikasi pasar, target pelanggan, data distribusi dan ekonomi terhadap permintaan.
c. Menentukan persaingan dan analisis pasar.
d. Strategi pemasaran yang jelas.
e. Informasi tentang lokasi bisnis, fasilitas dan peyanan.
2. Pendukung keuangan
a. Merencanakan kebutuhan keuangan, sumber modal (pinjaman/milik sendiri).
b. Dokumen pendukung dari perencanaan keuangan
- Proyeksi laporan laba/rugi (income statement),
- Proyeksi alur kas (cas flow statement),
- Proyeksi neraca (balance sheet),
- Analisis titik impas (break event analysis).
3. Informasi insidental
Survey pelanggan, informasi pasar, ramalan permintaan dan penjualan.



Pengertian Bisnis Kecil
Bisnis kecil adalah aktivitas mencari keuntungan dengan mengusahakan barang atau jasa kepada orang lain.
Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 20/1/UKK tangal 24 mei 1993 usaha kecil adalah usaha yang memiliki total aset maksimum 600 juta, tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati.
Usaha kecil meliputi: Badan usaha perorangan, Badan usaha swasta, Koperasi
Menurut RUU Pembinaan Usaha Kecil (Pasal 4), usaha kecil adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan maksimal 1 milyar.
Menurut Luthan dan Hodgerts (1989), bisnis kecil (small business) adalah usaha yang memiliki secara independen dan dimana kegiatan usaha yang dibidanginya dominan dan memenuhi standar tertentu.
Batasan perusahaan berdasarkan jumlah tenaga kerja:
- Sangat kecil jika memiliki 20-49 tenaga kerja
- Kecil jika memiliki 50-99 tenaga kerja
- Menengah jika memiliki 100-499 tenaga kerja
- Besar jika memiliki 500-999 tenaga kerja
- Sangat besar memiliki lebih dari 1000 tenaga kerja (Republika, 10/04/1995)

Menurut BPS batasan usaha berdasarkan tenaga kerja adalah sebagai beriku:
- Usaha rumah tangga, memiliki 1-5 tenaaga kerja
- Usaha kecil memiliki 6-19 tenaga kerja
- Usaha menengah memiliki 20-99 tenaga kerja
- Usaha besar memiliki lebih dari 100 tenaga kerja

Jenis-jenis bisnis kecil
- Jasa (service business)
- Eceran (retail business)
- Manufaktur (manufacturing business)
- Pertanian (agricultural business)

Memulai Bisnis Kecil
 Merencanakan bisnis
- bisnis apa yang akan dijalani,
- memulai sendiri atau membeli perusahaan yang ada,
- apa dan dimana pasar untuk produk atau servisnya,
 Suksesnya suatu uasaha butuh peluang bisnis
 Masalah yang dihadapi bisnis kecil: permodalan dan akumulasinya, memperoleh informasi pasar, mendapat alih teknologi, management, peluang pasar, inovasi, kesempatan dalam mengembangkan usaha, skala ekonomi, kekuatan tukar menukar (bergaining power).
 Kunci sukses bisnis (Mc Dellan): Pengambilan resiko yang tepat, Kerja keras, Penentuan sasaran yang tepat, Orientasi pprestasi, Inovasi.
 Berbagai perubahan dalam dunia bisnis;
1. Peruubahan dari pendekatan modal yang bersifat finansial menjadi modal yang bersifat sumber daya manusia.
2. Bergesernya tempat dari tugas management menengah (middle) sebagai akibat adanya renovasi komputer.
 Dalam bisnis kecil harus diperhatikan perubahan masyarakat dalam dunia bisnis
a. Munculnya masyarakat berkesejahteraan baru (middle and up income group). Penyebabnya yaitu adanya kemajuan di bidang pendidikan, komunikasi, perhitungan dan keuangan; peluang-peluang yang diciptakan pemerintah; perubahan nilai-nilai masyarakat yang memungkinkan penghasilan ganda.
b. Lahir generasi baru di pedesaan yang berpendidikan. Disebabkan keberhasilan program KB dan pemerataann dalam memperoleh pendidikan.
c. Revolusi komunikasi, perkembangan pesat pertelevisian, jaringan komunikassi makin canggih (telepon, internet dll).
d. Munculnya tuntutan tehadap ‘conveniance’ dalam segala hal. Disebabkan meningkatnya daya beli, keterbatasan waktu, produk yang ditawarkkan makin banyak (cepat dapat dikonsumsi, mudah dipakai, mudah digunakan, mudah dibuka), bayar bisa dengan cicilan atau menggunakan kartu kredit.
e. Proses pengambilan keputusan makin pendek. Karena muncul iklan yang menarik, selera masyarakat dapat dipengaruhi dan diubah.
f. Terjadi perluasan pasar produk-produk bermerk. Karena masyarakat kian gandrung produk bermerk, promosi yang gencar dan super intensif terhadap produk bermerk.


 Sebab-sebab kegagalan bisnis
a. Tidak kompeten (44%): tidak mampu menjalankan bisnis secara fisik, moral, intelektual.
b. Kurang pengalaman manajerial pegawai dan sumber-sumber (19%).
c. Pengalaman yang tidak berimbang (pemasaran, keuangan, pembelian dan produksi) (16%).
d. Tak berpengalaman di lini produksi/service (15%).
e. Lalai, kebiasaan buuruk, masalah rumah tangga (1%).
f. Kesalahan atau bencana, mis management, kebakaran dll.

INOVASI
Dalam inovasi dibutuhkan kreativitas. Kreativitas lebih ditujukan pada kemampuan seseorang atau organisasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sedangkan inovasi lebih tertuju pada usaha-usaha memperkenalkan sesuatu yang baru ( ide, metode, jasa) membuat perubahan dan melakukan sesuatu dengan cara-cara yang berbeda (Weber,1991).

Kreativitas
Kreativitas akan membawa wirausahawan untuk melakukan inovasi terhadap bisnisnya.
Noisbitt dalam Re Interventing The Corporn menyebutkan TLC (learnig how to ‘Think’, learning how to ‘Learn’, learning how to ‘Create’).
Kreativitas adalah inisiatif terhadap penciptaan suatu produk/proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang bersifat heuristik dari pada algorithmik (Dollinger, 1995).
Heuristik adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk dan panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari atau menemukan sesuatu yang baru.
Algoritmik adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan sesuatu perencanaan korporasi yang telah di set sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan menyelesaikan suatu konflik.
Rokler dalam ‘Innovative Teaching Strategis’ mendefinisikan kreativitas adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan perpektif baru dan sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melalui suatu proses dalam suatu tindakan yang orisinil yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu yang unik disatu pihak, dan materi, kejadian, atau lingkungan baru kehidupannya dilain pihak.

Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut
1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang.
2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru, paling tidak baru bagi orang tersebut.
3. Perpektif baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak berhubungan dengan sebelumnya.
4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang berkualitas.
5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara holistic.
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain dan berfikir.
7. Orang yang kreatif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman.
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas.

Atribut orang yang kreatif (menurut Rhoe dalam Kao, 1989)
1. Terbuka terhadap pengalaman.
2. Suka memperhatikan sesuatu dengan cara yang tidak biasa (unusual ways).
3. Kesungguhan.
4. Menerima dan merekonsiliasikan sesuatu yang bertentangan.
5. Toleran terhadap sesuatu yang tidak jelas.
6. Independent dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak.
7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi.
8. Percaya diri.
9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok.
10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan.
11. Gigih.
Rounsepp menambahkan atribut orang yang kreatif sebagai berikut:
1. Sensitif terhadap permasalahan.
2. Lancar (memiliki kemampuan untuk menggerakkan ide-ide yang banyak).
3. Fleksibel.
4. Keaslian.
5. Responsif terhadap perasaan.
6. Terbuka terhadap fenomena yang jelas.
7. Motivasi.
8. Bebas dari rasa takut gagal.
9. Berfikir dalam imajinasi.
10. Selektif.

Inovasi
Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Jika perusahaan ingin berlangsung dan tetap berdiri dengan bisnisnya diperlukan inovasi terus menerus.
Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan karang jasa, atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang, meski ide tersebut telah lama ada tapi dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya (Kotler, 1996).
Schumpeter menyatakan bahwa keuntungan suatu perusahaan adalah hasil dari adanya inovasi. Oleh karena itu inovasi harus dimiliki oleh setiap wirausahawan yang meliputi:
1. Mengusahakan produk baru,
2. Mengeksploitasi sumber-sumber material baru,
3. Melayani pasar baru,
4. Mengembangkan teknologi baru,
5. Menciptakan bentuk organisasi baru (Dollinger, 1995).

Inovasi Produk
Inovasi produk dapat meliputi:
1. Produk baru yang menciptakan pasar baru secara keseluruhan,
2. Produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk masuk dan membangun pasar untuk pertamakalinya,
3. Produk baru yang melengkapi lini produk yang telah ada,
4. Produk baru yang menyajikan perbaikan dari kinerja atau nilai yang dirasakan oleh pelanggan lebih besar yang menggantikan produk yang ada,
5. Produk yang telah ada namun ditargetkan kepasar yang baru,
6. Produk baru yang menyajikan yang sama tapi dengan harga yang lebih rendah (Kotler dkk, 1996).

Prinsip-Prinsip Inovasi
Drucker (1985) menyebutkan dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-perinsip sebagai berikut:
1. Sesuatu yang harus dilakukan:
a. Menganalisis peluang,
b. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang,
c. Sederhana dan terarah,
d. Dimulai dari yang kecil,
e. Kepemimpinan,
2. Sesuatu yang tidak harus dilakukan:
a. Mencoba untuk menjadi yang pandai,
b. Mencoba untuk mengerjakan sesuatu yang banyak,
c. Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang,
3. Kondisi:
a. Memerlukan ilmu pengetahuan,
b. Membangun keunggulan sendiri,
c. Inovasi adalah efek ekonomi dan masyarakat,

Peluang Inovasi
Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan,
Perusahaan-perusahaan yang telah maju memiliki deviasi khusus untuk melakukan penelitian dan pengembanga produk barunya. Perusahaan ini berprinsip harus melakukan inovasi terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.
2. Keberhasilan/kegagalan,
Keberhasilan peluncuran suatu produk merupakan ide untuk melakukan inovasi bagi produk yang lain.
3. Penolakan pelanggan,
Dapat dijadikan dasar untuk langkah perbaikan/penyesuaian bagi produk yang baru.
4. Kebutuhan, keinginan dan daya beli masyarakat,
Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan dan daya beli masyarakat.
5. Persaingan,
Dengan adanya persaingan perusahaan akan terdorong untuk melakukan inovasi. Persaingan merupakan sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam peluncuran produk baru.

6. Perubahan demografi,
Perubahan ini dapat merupakan sumber inovasi untuk menyesuaikan produk yang ada atau membuat produk baru.
7. Perubahan selera,
Perubahan harus cermat memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi bagi produknya.
8. Proses IPTEK baru,
Munculnya iptek baru untuk memudahkan memproduksi suatu barang/jasa dapat merupakan sumber inovasi.

Menurut Drucker (1995) sumber peluang inovasi sebagai berikut:
1. Tidak diperkirakan (un expectat), sukses yang tidak diperkirakan, kegagalan yang tidak diperkirakan.
2. Ketidak sesuaian (incongruities).
3. Proses kebutuhan (prosess need).
4. Struktur pasar dan industri (industry and market structures).
5. Demografi (demographics).
6. Pengetahuan baru (new knowledge).

Proses Adopsi Inovasi
Pelanggan yang mengadopsi inovasi produk melalui proses:
1. Aweness = mengenal
2. Interest = tertarik
3. Evaluation = menilai
4. Trial = mencoba
5. Adoption = menggunakan

Roger (1962) membagi pengabdopsian inovasi menjadi beberapa kategori:
1. Inovator = 2,5% (waktu adopsi inovasi)
2. Pelopor (early adopters) = 13%
3. Pengikut awal (early majority) = 34%
4. Pengikut lambat (late majority) = 34%
5. Kolot (langgards) = 16%

BENTUK BADAN USAHA DAN PERLINDUNGAN PRODUK
1. Klasifikasi Perusahaan
a. Dilihat dari jumlah pemilik : perusahaan perorangan dan perusahaan persekutuan.
b. Dilihat dari status kepemilikan: perusahaan swasta dan perusahaan pemerintah.
c. Dilihat dari bentuk hukum: perusahaan badan hukum, dan perusahaan bukan badan hukum.
Jenis-jenis usaha yang dapat dilakukan
- Koperasi
- PO (perusahaan perseorangan)
- Firma
- Persekutuan komanditer (CV)
- Perseroan terbatas (PT)

2. Mendirikan Perusahaan
- Perusahaan yang didirikan oleh seorang.
- Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang.
Karena terdapat beberapa orang, maka perlu membuat perjanjian tertulis. Supaya perjanjian tertulis itu sah menurut hukum, perlu dipenuhi ketentuan-ketentuan:
1. Ada kesepakatan antara pihak-pihak,
2. Ada kecakapan melakukan perbuatan hukum,
3. Ada objek tertentu,
4. Ada kuasa yang halal.
Kesepakatan merupakan kesesuaian kehendak antar pihak-pihak. Yang dimaksud dengan kuasa yang halal yaitu tidak melanggar undang-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan.
Perjanjian tertulis mendirikan perusahaan itu biasanya berupa pembuatan anggaran dasar perusahaan di muka notaris dan kemudian dibuat di akta notaris dan disebut akta pendirian.
Akta untuk pendirian perusahaan badan hukum:
- Untuk perusahaan harus mendapat pengesahan Mentri Kehakiman.
- Untuk koperasi harus mendapat pengesahan Mentri Koperasi.
Akta pendirian yang sudah disahkan diumumkan dalam Berita Negara.

3. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang didirikan/dimiliki seorang pengusaha, walaupun demikian dalam menjalankan usaha dapat menyuruh/memberikan kuasa pada orang lain (pembantu pengusaha).
Perusahaan perseorangan mempunyai kebebasan yang luas, tapi konsekuensinyapun besar, seperti modal kecil, resiko ditanggung sendiri. Oleh karena itu perusahaan perseorangan digolongkan sebagai pengusaha kecil/pengusaha golongan ekonomi lemah.
Bentuk perusahaan perseorangan antara lain PD, UD, toko dll.
Pendirian perusahaan dilakukan dengan prosedur sederhana yaitu:
a. Membuat akta pendirian dari notaris,
b. Mengajukan izin usaha kepada kantor Deperindag Kotamadya/Kabupaten,
c. Mengajukan permohonan SITU pada bagian perekonomian Pemda Tk II.

4. Firma
Firma adalah persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dibawah nama bersama.
Firma mengandung unsur pokok:
a. Persekutuan yaitu penjanjian dengan nama 2 orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan makssud membagi keuntungan atau manfaat lain.
b. Menjalankan perusahaan dengan nama bersama.
c. Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi untuk keseluruhan.
Cara mendirikan firma;
a. Pembuatan akta notaris tentang pendirian dan anggaran dasar.
b. Akta pendirian didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri dalam daerah hukum dimana persekutuan hukum itu berdomisili.
c. Akta pendirian diumumkan dalam berita negara atau tambahan berita negara.
d. Permohonan izin SITU dan SIUP.

5. Persekutuan Komandite (CV)
CV adalah sekutu yang menyerahkan uang, barang/tenaga sebagai pemasukan dalam persekutuan. Terdapat 2 macam sekutu:
a. Sekutu komanditer (sekutu mitra) yaitu sekutu yang menyerahkan uang.
b. Sekutu komplementer (sekutu kerja) yaitu sekutu yang menyerahkan tenaga/pikiran.
Persekutuan komanditer sering disebut firma dalam bentuk khusus. Cara pendirian CV sama dengan cara pendirian firma.

6. PT (Perseroan Terbatas)
Perseroan : perusahaan yang terdiri atas saham
Terbatas : tanggungjawab terbatas pasa sejumlah uang yang senilai dengan jumlah saham yang dimiliki.
PT merupakan perusahaan yang berbadan hukum
Cara mendirikan PT:
a. Pembuatan akta notaris tentang pendirian dan anggaran dasar
b. Pengesahan dari mentri kehakiman
c. Pendaftaran di kepaniteraan pengadilan negeri setempat
d. Pengumuman dalam berita negara
Alat kelengkapan PT:
a. Rapat umum pemegang saham
b. Pengurus : dewan direksi
c. Pengawas: dewan komisaris

7. Koperasi
Ciri-ciri koperasi:
1. Kelompok koperasi yaiu sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama
2. Swadaya kelompok koperasi yaitu adanya usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara bersama-sama.
3. Perusahaan koperasi yaitu usaha tersebut dijalankan dalam suatu organisasi perusahaan koperasi.
4. Promosi anggota yaitu perusahaan dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Cara mendirikan koperasi:
a. Rapat pembentukan koperasi yang dihadiri minimal 20 orang dan pejabat Departemen Koprasi Tingkat II.
b. Surat permohonan pengesahan yang dilampiri anggaran dasar koperasi.
c. Pengesahan akta pendirian oleh Menteri Koperasi.
d. Pengumuman dalam berita negara.
e. Pendaftaran akta tentang pendirian.


Perlindungan Produk
Nama perusahaan adalah jati diri yang dipakai unntuk menjalankan usaha dan untuk membedakan perusahaan sejenis.
Merk merupakan tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki unsur daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan pemasaran/jasa.
Fungsi merk:
- Membedakan produk sejenis dalam kelas yang sama,
- Mengidentifikasi sumber/keaslian produk,
- Pengawasan mutu,
- Mengiklankan produk,
- Melindungi konsumen terhadap kesehatan atau penipuan,
Proses pendaftaran merk:
1. Membuat/mengajukan surat prmintaan pendaftaran merk kepada Kementrian Kehakiman CQ Direktur Merk.
2. Melampirkan etiket, warna, jenis barang, dan fotocopy identitas pemohon
3. Membayar biaya.
4. Bila syarat cukup, dalam 4 hari akan diumumkan pengumuman permintaan pendaftaran selama 6 bulan.
5. Bila tak ada sanggahan/bantahan, maka petugas akan mengadakan pemeriksaan.
6. Bila kantor merk berkesimpulan bahwa permintaan merk disetujui, maka merk tersebut didaftarkan pada daftar umum merk (DUM) dan memberikan sertifikat merk.
Pelanggaran Merk
1. Penjara paling lama 7 tahun
2. Denda paling banyak Rp 100.000.000,00

1 komentar:

  1. Mantap sob, tukeran link yach, mungkin kamu butuh dokumentasi seperti acara wedding dan acara lainnya untuk wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya, silahkan kunjungi blog kami, jangan lupa komentarnya ....

    BalasHapus